Sebaik-baiknya manusia adalah dia yang paling bisa memberikan manfaat
bagi orang lain. Untuk mencapai derajat kemuliaan, seorang insan tidak
sekedar meneguhkan hasrat yang luhur dan mulia, namun sejak awal dia
sudah memulainya dengan niatan yang juga mulia, dan juga dengan upaya
serta perilaku yang jauh dari cela. Seperti lebah.
Lebah adalah makhluk Tuhan yang amat inspiratif: dia hanya mengambil
yang baik-baik, melakukan dg cara-cara yang baik, dan menghasilkan yang
terbaik.
Namun meskipun
begitu, berusaha menjadi insan yang baik memang tidaklah selalu mudah.
Setiap kita pasti pernah mengalami masa-masa di mana masalah datang
menerjang sehingga membuat dada sesak dan kalut pikiran. Tapi ketika
yang Anda perturutkan adalah perasaan kesal, tidak puas, dan segala
perasaan yang intinya merasa tidak-cukup; maka itu jugalah yang pada
akhirnya Anda dapatkan. Emosi buruk malah bisa menghambat datangnya
kebaikan dan perasaan baik.
Maka
yang penting adl bagaimana cara kita menyikapinya. Belajar dari orang
sukses dan teladan, di kala masalah menghadang, mereka tidak
memandangnya sebagai perihal yang permanen. Mereka tahu bahwa seiring
(bukan setelah) dengan datangnya permasalahan, maka jalan dan kemudahan
juga ada di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar