Jumat, 14 Oktober 2011

Sikap menghadapi Masalah

Sebaik-baiknya manusia adalah dia yang paling bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Untuk mencapai derajat kemuliaan, seorang insan tidak sekedar meneguhkan hasrat yang luhur dan mulia, namun sejak awal dia sudah memulainya dengan niatan yang juga mulia, dan juga dengan upaya serta perilaku yang jauh dari cela. Seperti lebah.
Lebah adalah makhluk Tuhan yang amat inspiratif: dia hanya mengambil yang baik-baik, melakukan dg cara-cara yang baik, dan menghasilkan yang terbaik.

Namun meskipun begitu, berusaha menjadi insan yang baik memang tidaklah selalu mudah. Setiap kita pasti pernah mengalami masa-masa di mana masalah datang menerjang sehingga membuat dada sesak dan kalut pikiran. Tapi ketika yang Anda perturutkan adalah perasaan kesal, tidak puas, dan segala perasaan yang intinya merasa tidak-cukup; maka itu jugalah yang pada akhirnya Anda dapatkan. Emosi buruk malah bisa menghambat datangnya kebaikan dan perasaan baik.

Maka yang penting adl bagaimana cara kita menyikapinya. Belajar dari orang sukses dan teladan, di kala masalah menghadang, mereka tidak memandangnya sebagai perihal yang permanen. Mereka tahu bahwa seiring (bukan setelah) dengan datangnya permasalahan, maka jalan dan kemudahan juga ada di sana. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar